Headline News

Kebutuhan Kasir di UPK Kecamatan Trowulan Segera terwujud, hal ini ditandai telah diadakan test untuk calon kasir yang langsung dilakukan oleh Faskab Mojokerto.

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit
Daerah Trowulan, dikenal sebagai pusat Kerajaan Majapahit, yang kini banyak dijumpai sisa-sisa peninggalan sejarah kerajaan tersebut.

Takut Bermasalah,Pemkot Tolak Awasi PNPM Mandiri



SURABAYA (SINDO) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menolak instruksi pemerintah pusat. Mereka tidak mau mengawasi penyaluran dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri karena berpotensi menimbulkan penyimpangan.
Penolakan Pemkot dalam penyaluran dana PNPM Mandiri mengacu pada beberapa proyek pusat karena banyak yang menimbulkan penyimpangan. Salah satu proyek pusat yang dinilai bermasalah adalah penyaluran dana kelompok usaha bersama (Kube) sebesar Rp300 juta di Kelurahan Rangkah,Tambaksari. Kasus tersebut saat ini masih dalam proses pengusutan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, saat ini Pemkot masih enggan menerima proyek pemberdayaan yang berasal dari pusat.
Salah satu proyek pusat yang dipersoalkan adalah program PNPM Mandiri.Sebab,masih banyak permasalahan yang belum jelas dalam penyaluran dana tersebut. ”Kami masih mengirim surat ke pemerintah pusat. Surat tersebut berisi klarifikasi mekanisme penyaluran dana PNPM Mandiri,” katanya. Risma –panggilan akrab Tri Rismaharini– menjelaskan, PNPM Mandiri merupakan program pemberdayaan pemerintah pusat yang langsung disalurkan pada masyarakat.
Program ini tidak menyertakan pemerintah daerah dalam penentuan penyaluran alokasi dana. Namun, pemerintah daerah hanya diberi tugas untuk memantau pelaksanaan program PNPM Mandiri di daerah masing-masing kemudian melaporkan kepada pemerintah pusat. ”Kami masih mencari kejelasan prosedur penyaluran,”katanya. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Surabaya Eko Haryanto menambahkan, dengan adanya model penerapan kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat akhirnya direspons negatif pemerintah daerah, khusus untuk Pemkot Surabaya resmi menolak penyaluran anggaran.
”Bapemas belum bisa menerima model penyaluran dana PNPM Mandiri sampai ada kejelasan lebih lanjut,” katanya. Anggota Komisi A DPRD Surabaya Krisnadi Nasution mengaku sangat mendukung sikap Pemkot. ”Pemerintah pusat sering membuat kebijakan seenaknya,Pemkot yang kepothoan,”katanya. Pendapat berbeda dilontarkan kader PKS Akhmad Suyanto.Menurut dia, penolakan Pemkot terhadap perintah pemerintah pusat untuk melakukan pengawasan penyaluran dana PNPM merupakan kebijakan politis.
Pasalnya,Pemkot sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat harus menjalankan kebijakan di daerah. ”Kalau ada penolakan,berarti sama juga ingin mendirikan negara dalam negara,” kata salah satu anggota komisi A DPRD Surabaya ini.

Sumber : Website Seputar Indonesia (www.seputar-indonesia.com)

4 komentar:

  1. mohon dukungan pembentukan KELOMPOK MASYARAKAT SADAR TERTIB PERTANAHAN ( POKMASDARTIBNAH )Kec Trowulan,contak person:085755121678

    BalasHapus
  2. salam kenal buat temen2 upk dari UPK rajadesa
    ( http://upkrajadesa.tk/ ) moga pnpm tetep kompak....

    BalasHapus
  3. Hallo teman-teman UPK Trowulan kita dari UPK kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Jawa Timur . Warga kami adalah produsen Prasasti PNPM hampir diseluruh Indonesia...kita tawarin kerjasama untuk memangkas harga Prasasti PNPM dikecamatan anda hub 085 230 900 333 atau No 085 853 445 999 atas nama ketua UPK kecamatan Campurdarat Imam Machfudin....ini khan juga pemberdayaan masyarakat...he..he..hee...

    BalasHapus
  4. Ukuran Prasasti 60 X40 Cm tebal 2 Cm . terbuat dari marmer asli Tulungagung...harga dari kita 150 Ribu per unit...belum termasuk ongkos kirim...pesanan kolektif TPK bisa nego harga...OKKK>>> kita tunggu khabar dari teman Trowulan

    BalasHapus